Powered by Blogger.

Sunday 7 October 2012

PHBS NO 10 Tidak merokok di dalam rumah


Siapa yang diharapkan tidak merokok di dalam rumah?
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.
Mengapa harus Tidak Merokok?
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).
· Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.
· Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
· CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.

Apa itu dengan Perokok Aktif dan Perokok Pasif?
· Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalamsehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutinsekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk kedalam paru-paru.
· Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok.
· Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari asap rokok. Perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk tidak menghirup asap rokok.

Apa bahaya perokok aktif dan perokok pasif?
· Menyebabkan kerontokan rambut.
· Gangguan pada mata, seperti katarak.
· Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.
· Menyebabkan penyakit paru-paru kronis.
· Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
· Menyebabkan stoke dan serangan jantung.
· Tulang lebih mudah patah.
· Menyebabkan kanker kulit.
· Menyebabkan kemandulan dan impotensi.
· Menyebabkan kanker rahim dan keguguran.
Bagaimana cara berhenti merokok?
Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu Berhenti Seketika, Menunda, dan Mengurangi. Hal yang paling utama adalah niat dan tekad yang bulat untuk melaksanakan cara tersebut:
· Seketika
Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil. Bagi perokok berat, mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan karena rokok mengandung zat Adiktif.
· Menunda
Perokok dapat menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap hari sebelumnya dan selama 7 hari berturut-turut.
Sebagai contoh : Seorang Perokok biasanya merokok setiap hari pada pukul 07.00 pagi, maka pada:
Hari 1 : pukul 09.00
Hari 2 : pukul 11.00
Hari 3 : pukul 13.00
Hari 4 : pukul 15.00
Hari 5 : pukul 17.00
Hari 6 : pukul 19.00
Hari 7 : pukul 21.00
· Mengurangi
Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari ke 7 atau yang ditetapkan.
Misalkan dalam sehari-hari seorang perokok menghabiskan 28 batang rokok maka asi perokok dapat merencanakan pengurangan jumlah rokok selama 7 hari dengan jumlah pengurangan sebanyak 4 batang perhari.
Sebagai contoh:
Hari 1 : 24 batang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
Hari 7 : 0 batang
Apa peran keluarga dan kader untuk menciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok? 
· Memberikan penyuluhan tentang pentingnya perilaku tidak merokok kepada seluruh anggota keluarga.
· Menggalang kesepakatan keluarga untuk menciptakan RumahTanpa Asap Rokok.
· Menegur anggota rumah tangga yang merokok di dalam rumah.
· Tidak memberi dukungan kepada orang yang merokok dalambentuk apapun, antara lain dengan tidak memberikan uang untuk membeli rokok, tidak memberikan kesempatan siapa pun untuk merokok di dalam rumah, tidak menyediakan asbak.
· Tidak menyuruh anaknya membelikan rokok untuknya.
· Orang tua bisa menjadi panutan dalam perilaku tidak merokok.
· Melarang anak tidak merokok bukan karena alasan ekonomi, tetapi justru karena alasan kesehatan.
Cegah Penyakit dengan Berhenti Merokok?
Kisah Perokok yang terkena stroke dan kanker paru-paru. Contoh kasus:
1. Pak Sukro berusia 45 tahun, pensiunan TNI menderita stroke sejak 2 tahun terakhir sebagai akibat perilakunya menjadiperokok berat. Beliau mulai merokok sejak usia 15 tahun. Saatini Pak Sukro sudah tidak dapat lagi berbicara dengan jelas,berdiri dengan tegak dan berjalan dengan sempurna sehinggatidak dapat menikmati masa tuanya dengan kekayaan yang telah dikumpulkannya semasa produktif dulunya. Sebagian besar hartanya telah terkuras dalam proses pengobatan atau perawatanpenyakit yang di deritanya.
2. Pak Purnama berusia 54 tahun, divonis oleh dokter menderita kanker paru-paru dan dirawat selama 2 bulan di rumah sakit. Dia berpesan kepada sanak saudaranya dan handai taulannya untuk tidak mengikuti pola hidupnya sebagai perokok yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit seperti kanker paruyang sakit luar biasa dirasakannya.

Semoga Bermanfaat

0 comments: